
Bandar Udara Pinang Kampai. Jadi ingat, dulu, ide create akun SEPDUM itu muncul pas di depan Bandara ini. Dalam perjalanan dari kota menuju Bukit Kapur. Ide awalnya ingin berbagi saja, nggak lebih. Dan pada saat itu saya sama sekali nggak tau adanya akun lokal dan lain-lain. Murni karena sudah bosan dengan akun Twitter pribadi yang isinya curhatan dan ya biasalah Twitter 2010 2011an itu kayak gimana ya kan.
Trus nggak sengaja ketemu Ika dan cerita tentang SEPDUM, nah dari Ika ini kemudian heboh karena dia mulai retweet dan sebarkan ke circlenya dia yang notabene anak Dumai semua. Dari Twitter kemudian langsung main Instagram, kebetulan waktu itu pakai iPhone dan support Instagram ya langsung daftar. Tapi tetap saja ramainya di Twitter, karena Instagram waktu masih belum seperti sekarang ya, wak. Dan lanjut lagi ke web, bolak-balik ngelola SEPDUM akhirnya ketemu si A, B,C,D,E sampai Z. Makin semangat kan buat konten, apalagi di Instagram, semua di foto, semua divideokan, semua di share. Karena prinsip aku PTT ya, wak. Pantang tak top, hahaha. Jadi, gas terooss sampai meletop. Dan dalam rentang waktu 2011-2017 ini aku banyak ketemu orang-orang baru dan mulai hal-hal baru disamping tetap terus belajar bagaimana mengelola dan menjalankan akun media sosial yang baik dan benar. Ini pengalaman paling luar biasa.
Awal 2018, nah ini nih yang paling penting. Aku mulai sadar, semakin kesini pengguna internet kian tumbuh besar, tentunya banyak juga diluar sana yang punya konten-konten yang luar biasa, apalagi adek-adek awak yang millenial ya kan, pasti ada aja ide kreatifnya. Disini awalnya aku berpikir, kenapa nggak aku kasih ruang yang besar bagi kawan-kawan yang lain. Kawan-kawan yang hobi motret, buat video cinematic, buat video komedi dll. Mungkin dengan memberikan mereka ruang yang luas akan memberikan mereka semangat untuk terus berkarya. Karya kita di apresiasi, rasanya luar biasa wak. Dulu aku juga gitu soalnya. Makanya sejak April 2018 aku berhenti untuk motret dan buat video, selanjutnya aku fokus untuk kirim ulang konten dari kawan-kawan saja, baik itu yang sudah tag SEPDUM atau yang aku minta secara pribadi melalui DM. Sebenarnya tak tahan jugo mau post ya, wak, aplagi awak PTT kan, pantang tak top. Hahaha. Ada beberapa kali aku post, tapi bisa dihitung lah.
Jadi, untuk kawan-kawan sekodum, yang hobi fotografi, motret lah. Kirim ke Instagram, tag SEPDUM. Akan kami kirim ulang melalui aplikasi yang kami punya. Atau kalau memang filenya besar bisa dikirim ke LINE Official @seputardumai atau ke email seputardumai at yahoo/gmail dot com. Kami selalu aktif.
Begitu juga dengan yang hobi membuat video kreatif, tag atau kirim ke Whatsapp atau LINE@. Dan juga aktivitas digital kreatif lainnya, silakan wak, silakan. Ayonkita maju sama-sama. Sudah banyak yang bergerak dan maju bersama kami. Sudah banyak. Aku pun mulai sadar untuk tidak egois menggunakan nama besar SEPDUM ini sendirian, melalui tulisan ini aku mengajak kawan-kawan semua, wakjes-wakjes semua yang senang dengan hal-hal digital kreatif ayo kita bergabung, bergerak dan maju bersama. Kami sangat sangat sangat terbuka.
Itulah perjalanan ya, wak. Ada masanya kita harus kencang, ada masanya kita harus pelan atau mengurangi kecepatan bahkan ada saatnya kita berhenti. Begitu juga dengan perjalanan SEPDUM ini. Perubahan dan pembenahan terus kami lakukan untuk memberikan yang terbaik.
Semangat SEPDUM masih tetap sama, berbagi tanpa henti. Salam dari saya, FA.
***
P.S: sampai disini, kenangan SEPDUM dari September 2011 mulai tayang perlahan-lahan dalam pikiran saya. Teman-teman yang dulu pernah bekerja bersama, yang dulu mungkin saya sakiti, yang dulu mungkin tersinggung dengan kata dan perbuatan saya. Saya termenung, mengingat itu semua. Semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT, amin.







